11 Juli 2025
Aktris, penyanyi, sekaligus aktivis pendidikan, Maudy Ayunda, kembali mencuri perhatian publik setelah resmi meluncurkan buku keduanya berjudul “Hening di Tengah Riuh”, yang mengangkat kisah pribadi serta refleksi mendalam tentang dunia akademik, identitas diri, dan kesehatan mental.
Peluncuran buku tersebut digelar di Kinokuniya Plaza Senayan, Jakarta, pada 10 Juli 2025, dan dihadiri ratusan penggemar, kalangan akademisi, serta tokoh publik seperti Najwa Shihab, Reza Rahadian, dan Nicholas Saputra.
Isi Buku: Jujur, Reflektif, dan Penuh Kesadaran Diri
Buku ini terbagi dalam 10 bab, yang sebagian besar ditulis selama Maudy menjalani masa studi S2-nya di Stanford University dan masa transisi kembalinya ke Indonesia. Tema utama yang diangkat mencakup:
-
Tekanan perfeksionisme di lingkungan akademik elit
-
Tantangan menjadi publik figur dengan standar sosial yang tak manusiawi
-
Pengalaman Maudy menghadapi burnout dan overthinking
-
Proses berdamai dengan identitas ganda sebagai warga Indonesia dan warga global
Dalam salah satu bagian yang menyentuh, Maudy menulis:
“Aku pernah merasa gagal meski mendapatkan A. Aku juga pernah merasa sendirian di tengah tepuk tangan. Kesuksesan bisa membungkam rasa sakit jika kita tak belajar mendengarkannya.”
Peluncuran dan Reaksi Penggemar
Peluncuran buku ini disambut hangat. Maudy mengadakan sesi diskusi dan pembacaan puisi singkat dari bab “Dalam Gelap, Aku Bicara Pada Cermin”, yang membuat sebagian penggemar menangis haru.
Tagar #HeningDiTengahRiuh menjadi trending di Instagram dan X (Twitter) selama beberapa jam, dengan banyak orang memuji keberanian Maudy membagikan sisi rentan yang jarang terlihat.
Pesan Penting: Kesehatan Mental untuk Generasi Muda
Maudy berharap bukunya bisa membantu generasi muda yang sedang berjuang dengan ekspektasi diri dan tekanan sosial. Ia juga menggandeng Yayasan Pulih untuk menyumbangkan sebagian hasil penjualan buku ke layanan konseling gratis bagi pelajar SMA dan mahasiswa.
“Buku ini bukan sekadar cerita saya, tapi cermin untuk siapa pun yang sedang berjuang diam-diam,” ungkap Maudy saat sesi Q&A.
Rencana Tur dan Adaptasi Film
Dalam waktu dekat, Maudy Ayunda akan menjalankan tur diskusi buku ke 7 kota besar di Indonesia, dan mengonfirmasi bahwa sedang dalam pembicaraan dengan Visinema untuk kemungkinan adaptasi buku ini menjadi film dokumenter hibrid.
Kesimpulan
Dengan “Hening di Tengah Riuh”, Maudy Ayunda tak hanya berbicara sebagai selebriti, tapi juga suara yang jujur dan inspiratif untuk generasi yang tengah mencari makna, arah, dan ketenangan di dunia yang semakin bising.