Gelombang protes mahasiswa yang menamakan diri sebagai aksi “Indonesia Gelap” merebak di berbagai kota besar Indonesia — mulai dari Jakarta, Semarang, hingga Makassar — menyuarakan kemarahan atas sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat. Aksi ini pertama kali muncul pada Februari 2025 sebagai bentuk perlawanan terhadap inpres efisiensi anggaran, pemangkasan dana pendidikan, hingga rencana revisi Undang-Undang TNI yang dianggap berpotensi menghidupkan kembali dual fungsi militer di ranah politik dan keamanan TvOne News+2CNN Indonesia+2Wikipedia.
Di Jakarta, mahasiswa berbaris di sekitar Patung Kuda sambil mengenakan pakaian hitam, membawa poster tajam dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Mereka membakar ban bekas, memblokade jalan, dan meneriakkan tuntutan seperti “Mahasiswa Tak Siap Dibodohi” serta “Pendidikan Bukan Barang Diskon” Wikipedia. Aksi serupa berlangsung di berbagai provinsi: di Semarang, mahasiswa mendesak pembatalan MBG (Makan Bergizi Gratis), sementara di Makassar protes disertai pembakaran ban di flyover dan penolakan terhadap KUHAP serta Inpres 1/2025 tentang efisiensi anggaran pendidikan Wikipedia+10Wikipedia+10liputan6.com+10.
Puncak aksi berlangsung di Gedung DPR, di mana beberapa demonstran mencoba menyerbu gerbang. Situasi memanas hingga terjadi bentrokan, dengan gas air mata ditembakkan aparat keamanan untuk membubarkan massa. Pembicaraan terkait UU TNI juga menjadi pusat perhatian, karena dianggap menyinggung prinsip supremasi sipil dan berisiko mengembalikan peran politik militer Wikipedia.
Secara nasional, angka pengunjuk rasa mencapai ribuan orang, dengan puluhan mengalami luka-luka dan puluhan lainnya ditahan. Demonstrasi juga menyebar ke Sulawesi, Kalimantan, dan Papua, dengan ragam ekspresi damai maupun keras — seperti penyalaan spanduk di JF Hutasoit atau penyebaran puisi protes di Yogyakarta detiknews+10Wikipedia+10Wikipedia+10.
Ringkasan Cerita
Elemen | Rincian |
---|---|
Nama Aksi | Indonesia Gelap |
Waktu Mulai | Februari 2025 |
Tempat Aksi | Jakarta, Semarang, Makassar, beberapa kota lainnya |
Isu Utama | Tolak RUU TNI, kritik efisiensi anggaran pendidikan, reformasi militer |
Metode Protes | Berpakaian hitam, bakar ban, blokade jalan, baca puisi, spanduk kreatif |
Respons Aparat | Tembakan gas air mata, bentrokan, penahanan |
Dampak Sosial | Meningkatkan kesadaran publik, diskusi tentang supremasi sipil, tekanan terhadap pemerintah |