📉 Inflasi Argentina Kembali Tak Terkendali
Argentina kembali mengalami krisis ekonomi parah, dengan inflasi tahunan menyentuh 180%, level tertinggi sejak hiperinflasi 1990-an. Harga kebutuhan pokok seperti daging, tepung, dan bahan bakar naik drastis dalam seminggu terakhir, menyebabkan gelombang unjuk rasa besar-besaran di Buenos Aires, Córdoba, dan Rosario.
Bank Sentral Argentina gagal menstabilkan nilai tukar peso yang terus merosot terhadap dolar AS, dengan kurs saat ini mencapai 1 USD = 2.250 peso Argentina di pasar gelap.
💥 Pemicu Krisis Terbaru
-
Kegagalan Kebijakan Moneter:
-
Suku bunga acuan dinaikkan menjadi 92%, namun tidak mampu menahan depresiasi mata uang
-
Intervensi pasar valuta asing tidak efektif karena cadangan devisa menipis
-
-
Ketergantungan pada Subsidi dan Defisit Anggaran:
-
Pemerintah masih mempertahankan subsidi energi dan transportasi besar-besaran
-
Defisit fiskal mencapai 6,2% dari PDB, memicu pencetakan uang berlebihan
-
-
Utang Luar Negeri:
-
Total utang Argentina kini menyentuh USD 400 miliar, mayoritas dalam dolar AS
-
Pembayaran bunga kepada IMF dan kreditur swasta menjadi beban utama APBN
-
💰 Tanggapan IMF dan Lembaga Keuangan Dunia
Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan pernyataan tegas, mendesak pemerintah Argentina untuk:
-
Melakukan reformasi perpajakan progresif
-
Mengurangi subsidi dalam waktu 90 hari
-
Meliberalisasi kurs mata uang dan pasar impor
IMF juga menangguhkan pencairan tahap lanjutan pinjaman USD 5 miliar hingga ada kepastian rencana reformasi fiskal yang kredibel.
👥 Dampak Sosial dan Politik
-
Tingkat kemiskinan melonjak ke 52% menurut data INDEC
-
Toko-toko tutup lebih awal karena ketidakstabilan harga dan ancaman penjarahan
-
Serikat buruh nasional (CGT) menyerukan mogok nasional selama 3 hari
-
Pemerintah Presiden Lucía Pérez berada di bawah tekanan politik dari oposisi dan rakyat, bahkan menghadapi desakan pemilu ulang
📈 Pasar dan Reaksi Internasional
-
Obligasi negara jatuh ke level “junk”, dengan yield melonjak hingga 24%
-
Negara-negara tetangga seperti Brasil, Paraguay, dan Uruguay meningkatkan pengamanan perbatasan karena potensi arus migrasi ekonomi
-
Perusahaan-perusahaan multinasional mulai menyusun rencana evakuasi operasional sementara dari wilayah Argentina
🔍 Jalan Keluar yang Ditempuh
-
Pemerintah mempertimbangkan penghapusan sebagian subsidi BBM dan listrik
-
Wacana penggunaan mata uang ganda (peso dan USD) kembali mencuat
-
Argentina menjajaki dukungan bilateral dari Cina dan Brasil untuk pembiayaan darurat
Pakar ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan setengah hati hanya akan memperpanjang penderitaan, dan menyerukan langkah tegas, termasuk restrukturisasi utang besar-besaran.
📌 Kesimpulan
Krisis Argentina kembali menjadi pengingat pahit bahwa ekonomi tanpa disiplin fiskal dan transparansi politik bisa runtuh dalam hitungan bulan. Rakyat yang paling menderita, dan tanpa tindakan cepat dan menyeluruh, Argentina bisa masuk ke dalam spiral resesi dan ketidakstabilan sosial yang lebih dalam.