newssportsaz_0q4zf1
Setelah sempat meredup, pasar seni digital berbasis NFT kini kembali menggeliat di Asia Tenggara. Lonjakan ini dipicu oleh perkembangan GameFi, basis penggemar kreatif, dan perbaikan sentimen investor di dunia digital.
Pasar NFT Global: Rebound Spektakuler
-
Pada Juli 2025, kapitalisasi pasar NFT global melonjak 94% menjadi US$ 7 miliar, tertinggi sejak awal tahun, dipimpin oleh aset premium seperti Pudgy Penguins, CryptoPunks, dan Moonbirds, serta lonjakan aktivitas kolektor terhadap blue‑chip NFT.
ainvest.com+1 -
Secara keseluruhan, valuasi pasar NFT global diperkirakan mencapai US$ 34,1 miliar tahun ini, dengan CAGR sekitar 18,5% sejak 2020. GameFi dan sektor digital art menjadi penggerak utama.
coinlaw.io
Asia Pasifik: Arena Pertumbuhan Tertinggi
-
Pasar NFT Asia Pasifik menghasilkan sekitar US$ 6,68 miliar pada 2023, dengan proyeksi melesat ke US$ 56,9 miliar pada 2030—pertumbuhan CAGR mencapai 35,8%.
Grand View Research -
Khusus di Indonesia, pendapatan pasar NFT diperkirakan mencapai US$ 21,5–24 juta pada 2025, dengan jumlah pengguna eksplosif mencapai sekitar 1,25 juta, didorong oleh adopsi mobile dan dukungan kultur kreatif lokal.
marketresearchindonesia.com
GameFi: Katalis Lokal yang Kuat
-
Asia Tenggara menjadi pusat kebangkitan GameFi—sekumpulan model seperti play-to-earn, move-to-play, dan click-to-earn menggabungkan gaming dengan sektor keuangan desentralisasi.
xt.com -
GameFi seringkali menggunakan NFT sebagai elemen karakter atau item dalam game, mendorong interaksi pengguna dan apresiasi terhadap aset digital seni.
Ringkasan Pergerakan NFT di Asia Tenggara
| Faktor Utama | Dampak & Detail |
|---|---|
| Kapitalisasi Global | Mencapai US$ 7 miliar, naik 94% dalam sebulan (Juli 2025) |
| Nilai Pasar Regional | Asia Pasifik: dari US$ 6,68 miliar (2023) → US$ 56,9 miliar (2030) |
| Performa Indonesia | Pendapatan ~USD 22 juta, pengguna sampai 1,25 juta |
| GameFi Lokal | Game dengan aset NFT menghidupkan interaksi, ekonomi kreatif |
Kesimpulan
Seni digital berbasis NFT kembali mencuat di Asia Tenggara—didorong oleh optimisme pasar global, inovasi GameFi, dan inisiatif kreator lokal. Pergerakan ini menunjukkan bahwa seni digital kini telah menjelma dari tren spekulatif menjadi sarana budaya dan ekonomi yang substansial.
